Cerdas Berkarakter Sebagai Nilai Kebajikan Warganegara
   1 IAIN Syekh Nurjati
   2 IAIN Syekh Nurjati
   * Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.32533/04202.2020
Abstract
Kondisi krisis nilai-nilai kebajikan Bangsa Indonesia pasca-reformasi menunjukkan capaian karakter cerdas yang diproses melalui pendidikan belum menghasilkan individu-individu dengan karakter cerdas yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebajikan. Hilangnya nilai-nilai kebajikan pada masyarakat Indonesia tercerminkan dengan banyaknya fenomena yang terjadi seperti korupsi, intoleransi, tindakan kriminal, kerusakan lingkungan, ketidakadilan hukum, dan pelanggaran HAM yang dimana sebagian fenomena-fenomena tersebut dilakukan oleh individu yang tergolong cerdas dan berpendidikan. Fenomena dan fakta tersebut menyebabkan banyak pihak yang menyimpulkan bahwa Bangsa Indonesia bukan kekurangan individu cerdas, melainkan kekurangan individu cerdas yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebajikan, sehingga tidak hanya cerdas dalam konteks intelektual kognitif melainkan cerdas dan berkarakter. Karakter cerdas seorang individu dapat dilihat dari prilakunya, bentuknya berupa pribadi utuh yang cerdas secara intelektual, emosional, sosial dan spiritual serta selalu mengamalkan kecerdasannya kepada nilai-nilai kebajikan untuk kemaslahatan banyak orang dan Negaranya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alkahtani, Ali Hussein. 2015. “The Influence of Leadership Styles on Organizational Commitment: The Moderating Effect of Emotional Intelligence.†Journal of Bussines and Management Studies 2 (1): 23–24.
Antony, Janis Maria. 2013. “The Influence of Emotional Intelligence on Organizational Commitment and Organizational Citizenship Behavior.†International Journal of Social Science & Interdisciplinary Research 2 (1): 110–14.
Beheshtifar, Malikeh, Zhra Esmaily, and Mahmoud Nekoie Moghadam. 2011. “Effects of Moral Intelligence on Leadership.†European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences 1 (43).
Borba, Michele. 2008. Membangun Kecerdasan Moral, Tujuh Kebajikan Utama Untuk Membentuk Anak Bermoral Tinggi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bozaci, Ibrahim. 2014. “Moral Intelligence and Sustuinable Consumption: A Field Research on Young Consumers.†International Journal Academic Research in Business and Social Sciences 4 (2): 306.
Budimansyah, Dasim. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Budimasyah, Dasim, Karim Suryadi. 2008. PKN Dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Prodi PKN UPI Bumsil.
Clarken, Rodney H. 2009. “Moral Intelligence in the Schools.†Detroit: Paper presented at the annual meeting of the Michigan Academy of Sciences, Arts and Letters.
Goleman, Daniel. 2015. Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). 20th ed. Jakarta: Gramedia.
Ismail, Ansari Mohammad, Radmehr Reza, and Shalikar Mahdi. 2012. “Analysis the Relationship between Cultural Intelligence and Transformational Leadership.†International Journal of Business and Social Science 3 (14): 252–61.
Lickona, Thomas. 1992. Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantan Books.
Modassir, Atika, and Tripti Singh. 2008. “Relationship of Emotional Intelligence with Transformational Leadership and Orgazinational Citizenship Behavior.†International Journal of Leadership Studies 4 (3): 3–21.
Rahimi, Reza Gholam. 2011. “The Implication of Moral Intelligence and Effectiveness in Organization; Are They Interrelated?†International Journal of Marketing and Technology 1 (2): 69–73.
Suciati. 2007. Belajar Dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suyono, Hadi. 2007. Social Intelligence: Cerdas Meraih Sukses Bersama Orang Lain Dan Lingkungan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Wahyudin, Dinn. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Indra Gunawan, Ayu Vinlandari Wahyudi